spirit ekonomi
Partisipasi
masyarakat juga menegaskan spirit yang terkandung dalam konsep pembangunan berkelanjutan
yang secara perlahan namun pasti menggantikan konsep klasik pembangunan yang
lebih menitikberatkan orientasinya pada pertumbuhan ekonomi (Rostow 1960 dalam Baker,
2006 ; p.2). Pada dasarnya, “keberlanjutan” merupakan Tour Belitung keluaran dari konsep
ekologi, dan dengan menambahkan konsep “pembangunan” maka focus pembahasan
bergeser dari lingkungan ke masyarakat (Baker, 2006 ; p. 7). Berkaitan dengan
hal Belitung Tour tersebut, warga merupakan entitas penting dari suatu wilayah dan tidak
dapat diabaikan atau diperlakukan hanya sebagai obyek pembangunan, melainkan
juga sebagai pelaksana Tour Belitung Murah dalam proses secara keseluruhan (Tournon, dir., 2009 ;
p.90). Dengan terlibatnya warga, akan ada pembangunan masyarakat melalui
transfer pengetahuan Paket Tour Belitung dari para ahli [pengambil keputusan dan mereka yang
memfasilitasi terjadinya partisipasi] ke masyarakat awam [warga] (Verdier, 2009
; p.11, Ergazakis et al., 2004 dalam Goldberg et al., 2006 ; p.93).
Dalam
realitasnya, partisipasi masyarakat di negara berkembang berdasarkan tangga partisipasi
Arnstein pada umumnya terletak di tingkatan bawah. Pantai di Belitung Demikian halnya di
Indonesia, sebelum era reformasi di tahun 1998, penerapan partisipasi
masyarakat terletak di anak tangga terbawah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Pemerintah menggunakan mekanisme top-down dengan dominasi kekuasaan dan kontrol
dari pusat pada semua aspek pembangunan. Paska era reformasi, pemerintahan yang
baru bertekad untuk menghidupkan transparansi dan kebebasan berpendapat serta
memasukkan konsep partisipasi masyarakat dalam konstitusi. Disposisi resmi
untuk pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan dilakukan
melalui program tahunan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Regional. Diselenggarakan hampir satu
dekade, program tersebut masih terus menuai banyak kritik dari berbagai pihak
(Waspada News, 4 April 2011).
Komentar
Posting Komentar